Metode Penelitian

Kamis, 23 April 2009 | Label: | |

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata penelitian diartikan sebagai pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan dan kata penyelidikan diartikan sebagai pemeriksaan atau pengusutan, dan kata menyelidiki berarti memeriksa dengan teliti, mengusut dengan cermat atau menelaah (mempelajari) dengan sungguh-sungguh. Dengan pengertian demikian, maka kata penelitian dan penyelidikan dianggap bersinonim.

Kata penelitian atau penyelidikan tersebut digunakan sebagai padanan kata research dalam bahasa inggris. Kata research, berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “to search” yang berarti mencari. Dengan demikian secara harfiah, arti dari research adalah mencari kembali. Terjemahan dari kata research adalah riset.

Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/ masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat, dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya)

Dalam arti penelitian diatas, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu sebagai berikut.

1. Ada rasa ingin tahu dari manusia

2. Ada sesuatu/ masalah.

3. Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah tersebut.

4. Ada hasilnya, seperti mencapai kebenaran.

Berikut ini diberikan beberapa arti penelitian dari beberapa orang penulis/ ahli sebagai perbandingan terhadap arti penelitian tersebut diatas.

1. menurut kamus Webster’s New International

Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam usaha untuk mencari fakta-fakta dan prinsip-prinsip.

2. Menurut F.L. Whitney

Penelitian adalah sesuatu proses yang hasilnya merupakan kebenaran.

3. Menurut T. Hillway

Penelitian adalah sesuatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga memperoleh pemecahan yang tepat mengenai masalah itu.

4. Menurut Perasons

Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

5. Menurut Mubyarto

Penelitian adalah penyaluran naluri ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan.

6. Menurut John

Penelitian adalah suatu penarian fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

7. Menurut Marjuki

Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.

8. Menurut Sugiyono

Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

9. Menurut Ibnu Subiyanto

Penelitian adalah suatu proses pencarian kebenaran atau pembuktian terhadap fenomena (gejala) yang dihadapi melalui prosedur kerja tertentu.

10. Menurut J. Suprapto

Penelitian adalah suatu keinginan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu, memecahkan masalah, atau untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

11. Menurut Hermawan Wasito

Penelitian adalah usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip cara mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi yang dilaksanakan secara teliti, jelas, dan sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan.

B. JENIS-JENIS PENELITIAN

Penelitian dapat digolongkan/ dibagi kedalam beberapa jenis berdasarkan criteria-kriteria tertentu.

1. Berdasarkan hasil/ alasan yang diperoleh, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian yang mempunyai alasan interlektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung untuk digunakan.

b. Penelitisn terapan (applied research), yaitu penelitian yang mempunyai alasan yang jauh lebih baik, lebih efektif dan efisien.

2. Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang sosial, seperti ekonomi, pendidikan, hokum, dan sebagainya.

b. Penelitian eksaksa, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya.

3. Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau pada responden.

b. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.

c. Penelitian laboratorium (laboratorium research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

4. Berdasarkan teknik yang digunakan, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian survey (survey research), yaitu penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variable-variabel yang diteliti.

b. Penelitian percobaan (experimen research), yaitu penelitian dimana dilakukan perubahan (ada perlakukan khusus) terhadap variable-variabel yang diteliti.

5. Berdasarkan keilmiahanya, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.



a. Penelitian ilmiah

Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaanya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan, disimpulkan melalui prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah).

Penelitian ilmiah didasarkan atas logika, terorganisasi, dan teliti dalam identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan yang valid. Bukan hanya atas dasar tebak-tebak, pengalaman dan instuisi semata.

Kadar (tinggi-rendah) mutu ilmiah dapat diukur dengan dua kriteria, yaitu sebagai berikut.

· Kemampuanya untuk memberikan pengertian masalah yang diteliti sehingga jelas.

· Kemampuanya untuk meramalkan, artinya sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai, apabila data yang sama ditemukan di tempat/ waktu lain.

Ciri-ciri penelitian ilmiah, adalah sebagai berikut.

· Purposivenes, memiliki focus tujuan yang jelas

· Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik.

· Testability, prosedur pengujian hipotesis jelas.

· Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau kasus yang lainya.

· Objektifity, berdasarkan atas fakta dari data actual, bukan penelitian yang obyektif dan emosional.

· Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil penelitian semakin berguna.

· Precision, mendekati realitas dan confidance peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.

· Parsimony, kesederhanaan dalam paparan masalah dan metode penelitianya.

b. Penelitian non ilmiah

Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaanya tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah.

6. Berdasarkan spsesialisasi bidang (ilmu) garapanya, penelitianya dibedaka atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian bisnis

Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Akunting, seperti prosedur, praktek, dan system pengendalian anggaran, metode pembiayaan inventor, depresiasi, transper pricing, dan sebagainya

· Keuangan, seperti operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger dan akuisisi, dan sebagainya

· Manajemen, seperti sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen produksi/ operasi, perumusan strategi, system informasi dan sebagainya.

· Pemasaran, seperti citra produk, periklanan, distribusi, penentuan, harga, kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan sebagainya.

b. Penelitian komunikasi

Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Komunikasi massa

· Komunikasi bisnis

· Kehumasan (PR)

· Periklanan

c. Penelitian hokum

Penelitian hukum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Hukum perdata

· Hukum pidana

· Hukum tatanegara

· Hukum international

d. Penelitian pertanian

Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Agribisnis

· Budidaya tanaman

· Hama tanaman

· agronomi

e. Penelitian ekonomi

Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti hal-hal sebagai berikut.

· Ekonomi mikro

· Ekonomi makro

· Ekonomi pembangunan

f. Dan lain-lain

Berikut ini dijelaskan secara singkat beberapa jenis peneliti secara umum

1. Penelitian Survei

Penelitian survei adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah

Dalam penelitian survei ini, dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa, dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan dimasa datang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan sample.

Penelitian suevei dapat berupa, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian penjajagan (eksploratif)

Penelitian penjajagan ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif.

Contoh-contoh mengenai pertanyaan studi penjajagan ini adalah sebagai berikut.

· Apakah yang paling mencemaskan Anda pada akhir-akhir ini?

· Hal-hal penting apakah yang mencemaskan Anda tentang negeri Anda?

· Menurut Anda, bagaiman cara pengasuhan anak yang baik?

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut belumlah jelas diketahui jika belum terkumpul sejumlah jawaban.

b. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Jadi penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena-fenomena masyarakat (sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, keadaan gizi,preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain.

Jadi penelitian ini, peneliti mengembangkan konsep dan himpunan fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.

c. Penelitian evaluasi

Penelitian evaluasi mencoba mencari jawaban, sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada aawal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Secara umum, terdapat dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif biasanya melihat dan meneliti pelaksanaan program tersebut.evaluasi sumatif biasanya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.

d. Penelitian eksplanasi (penelitian penjelasan)

Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menggunakan data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kasual antara variable-variabel melalui pengujian hipotesis.

e. Penelitian prediksi

Penelitian prediksi digunakan untuk meramal keadaan atau fenomena sosial tertentu, seperti pendapat umum mengenai keadaan sosial dan politik, pendapat umum mengenai pelaksanaan hukuman mati, dan lain-lain. Disamping itu, penelitian prediksi digunakan juga untuk mengadakan proyeksi penduduk. Proyeksi tersebut, tidak hanya memuat asumsi-asumsi mengenai jumlah penduduk, tetapi juga mencakup perubahan fasilitas, moralitas, struktur umur, komposisi seks, dan lain-lain.

f. Penelitian pengembangan sosial

Penelitian pengembangan indikator sosial dikembangkan berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala sebagai contoh, BPS menerbitkan buku, antara lain: (1) indikator kesejahteraan rakyat, (2) indikator pemerataan pendapatan, jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia, 1976-1985

2. Grounded Research

Grounded research penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori, dimana pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan.

Grounded research bertolak dari fakta, dan dari fakta tanpa teori serta dicoba untuk mewujudkan suatu teori. Dengan demikian, dalam grounded research ini, data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Kategori-kategori dan konsep-konsep dikembangkan oleh peneliti di lapangan.data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di lapangan, yang terus menerus disempurnakan selama penelitian berlangsung.

Cirri-ciri grounded research, yaitu sebagai berikut.

a. Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis.

b. Teori menerangkan data

1. Studi kasus

Studi kasus adalah penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.

Subyek penelitian dapat saja berup individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pada penelitian ini, peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit social yang menjadi subjek. Tujuan penelitisn adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serts karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.

Hasil dari suatu penelitian kasus merupakan suatu generalasasi dari pola-pola kasus yang tipikai dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya. Tergantung dari tujuanya, ruang lingkup dari studi mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan suklus kehidupan individu , kelompok dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu, ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena. Penelitian ini lebih menekankan pengkajian variable yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.

2. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulsi terhadap obyek penelitian serta diadakan control terhadap vriabel tertentu.

Penelitian ini, sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat variable penelitian. Pelaksanaannyamemerlukan konsep dan variable yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di laboratorium, kelas atau lapangan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besaar hubungan sebab akibat tesebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk perbandingan. Penelitian eksperimen dapat mengubah teori-teori yang udah usang.

3. Analisis Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Data ini mungkin berasal dari hasil survey yang belum diperas, dengan analisis lanjutan dapta menghasilkan sesuatu yang amat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan dari studi-studi yang telah dilakukan.



B. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitin mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berukut.

1. tujuan eksploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu (pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.

2. tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji kebenaran sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

3. tujuan developmental (tujuan pengembangan), mengembangkan sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

4. tujuan penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis dan disertasi

C. PERANAN PENELITIAN

Penelitian mempunyai peranan antara lain, yaitu sebagai berikut.

1. Pemecahan masalah, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kit mengkait

2. Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam bidang yang diajuakan, dalam hal ini meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari suatu masalah tersebut.

3. Mendapatkan pengetahuan/ilmu baru, dalam hal ini menemukan sesuatu pengetahuan/ilmu baru.



D. PERSYARATAN PENELITIAN

Sebuah penelitian dikatakan baik atau penelitian yang ilmiah apabila memenuhi beberapa persyaratan, yaitu sebagai berikut.

1. Mengikuti konseo ilmiah, artinya mengikuti cara-cara yang telah ditentukan, yaitu prinsip ilmiah, seperti berdasarkan pada fakta, menggunakan analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran yang obyektif, dan menggunakan tekhnik kuantifikasi.

2. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu.

3. Terencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsure kesengajaan, atau pelaksanaannya bukan secara kebetulan.

Pendapat lain mengatakan, suatu penelitian dikatakan baik ilmiah, apabila:

1. Mempunyai tujuan yang jelas (purposivenes),

2. dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti (exactitude),

3. dapat diuji atau dikaji (testability),

4. dapat diulang oleh orang atau peneliti lain (replicability),

5. jika dihubungkan dengan populasi atau sample, maka penelitian ini memiliki ketepatan dan keyakinan (precision and confidence),

6. bersifat obyektif, artinya data yang digunakan berupa fakta/kenyataan (objectivitas),

7. berlaku bagi umum (generalization),

8. bersifat hemat, artinya tidak berlebihan baik yang ditulis maupun yang tidak dilakukan (parsimony),

9. data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama (consistenscy),

10. terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya (coherencyi).

E. KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

1. Konsep

Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Bailey (1982) menyebutnya sebagai persepsi (mental image). Atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Contoh: volume, warna, belajar.

2. Konstruk

Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati. Menjadikan konsep yang abstrakmenjadi konstruk yang dapat kita ukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya mengoperasionalisasikan. Contoh:

· Kesejahteraan sebagai kontruk adalah jumlah usia seseorang.

· Lapar sebagai konstruk adalah perasaan sakit setelah tidak makan selama 24 jam,

· Popularitas sebagai konstruk adalah jumlah pilihan sosiometri yang diterima seseorang dari individu yang lain dari kelompoknya.

3. Variabel

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai-nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata contoh : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, produksi.

Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria yang menyertainya

1. Berdasarkan hubunganya, variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain namun, suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat.

c. Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan varibel tidak bebas. Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas kedua.

d. Variabel intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi, dalam hal ini memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat di ukur dan diamati.

e. Variabel control

Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel ini, biasanya digunakan apabila penelitianya adalah penelitian yang bersifat membandingkan.

Contoh-contoh variabel penelitian diatas

a. Variabel bebas dan terikat

Seleksi tenaga kerja dan inprestasi kerja

- Variabel bebas : seleksi tenaga kerja

- Variabel terkait : prestasi kerja

Imflasi dan harga saham

- Variabel bebas : imflasi.

- Variabel terikat : harga saham.

b. Variabel moderator

Perbandingan keterampilan kerja dengan metode demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Jakarta.

- Variabel bebas : metode demontrasi dan ceramah.

- Variabel terikat : keterampilan kerja.

- Variabel moderator : karyawan laki-laki dan wanita.

Hubungan suami istri akan semakin kuat dan akrab jika telah mempunyai anak, sebaliknya akan menjadi lemah atau renggang bila ada pihak ketiga. Anak dan pihak ketiga merupakan variabel moderator.

c. Variabel intervening

· Pemberlakuan empat hari kerja dalam seminggu cenderung meningkatan produktivitas kerja melalui peningkatan kepuasan kerja.

- Variabel bebas : empat hari kerja dalam seminggu

- Variabel terikat :produktivitas kerja.

- Variabel intervening : kepuasan kerja.

· Gaji karyawan tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerja karyawan rendah karena sedang frustasi. Frustasi merupakan variabel intervening.

d. Variabel control

· Perbadingan keterampilan kerja dengan metode demonstrasi dan metode ceramah antara karyawan laki-laki dan wanita divisi IX PT. Maju Terus Jakarta.

- Variabel bebas : metode demonstrasi dan ceramah.

- Variabel terikat : keterampilan kerja.

- Variabel kontrol : divisi IX PT. Maju Terus

· Perbandingan prestasi kerja karyawan pemasaran antara lulusan SMU dan SMK melalui volume penjualan. Volume penjualan merupakan variabel kontrol.

Penentuan nama variabel bebas dan variabel terikat dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Namun, dengan studi yang cermat, diskusi yang saksama, berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penentuan. Disamping itu, variabel yang mudah didapat atau tersedia sering dapat digolongkan kedalam variabel bebas. Untuk keperluan analisis, variabel dinyatakan dengan X1,X2,…,XK(K?1), sedangkan variabel terikat dinyatakan dengan Y.

2. Berdasarkan sifat nilainya, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel kategorik (diskrik) adalah variabel yang dibagi menjadi golongan-golongan atau kategori-kategori dengan cirri-ciri tertentu untuk setiap golongan dan kategori.

b. Variabel kontinyu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan, sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih ada nilai-nilai lain secara bersambung.

3. Berdasarkan dapat tidaknya dimanipulasi, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Variabel aktif (variabel nonsubjek) adalah variabel yang dapat dimanipulasi (dikendalikan), seperti temperatur ruangan, frekunsi kekerasan variabel dalam acara televise.

b. Variabel atribut (variabel subjek) adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang menyangkut variabel pada subjek penelitian, seperti umur, tingkat kecerdasan, status social.

4. Hipotesis

Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenaranya. Proposisi adalah pertanyaan pada suatu konsep.

(pembahasan lebih lanjut tentang hipotisis diberikan pada Bab.7).

5. Pengukuran

Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa.

(pembahasan lebih lanjut tentang pengukuran diberikan pada Bab yang lain



F. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berasal dari bahasa yunani, yaitu:metodhos= cara atau jalan, logos = ilmu. Metodologi penelitian adalah ilmu yang membicarakan tatacara atau jalan sehubungan dengan adanya penelitian. Dalam metodologi penelitian dibicarakan, antara lain sebagai berikut.

1. Filsafat ilmu, yaitu tentang apakah ilmu dan orang melakukan penelitian

2. Prosedur penelitian, yaitu mencangkup pembahasan bagaimana suatu penelitian dimulai, dan diakhiri dengan pembuatan laporan penelitian.

3. Alat analisis, yakni beberapa teknik yang digunakan dalam menganalisis data.

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis.metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian.

0 komentar: